Dalam dunia laboratorium, baik dalam penelitian, diagnosa medis, maupun pengujian kualitas produk, akurasi merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan keputusan yang tepat. Salah satu langkah penting untuk memastikan akurasi yaitu melalui kalibrasi alat laboratorium. Namun mengapa kalibrasi itu sangat penting? Yuk kita bahas!
Kalibrasi adalah proses verifikasi yang bertujuan untuk memastikan bahwa alat ukur berfungsi sesuai dengan desain, fungsi, dan spesifikasinya. Melalui kalibrasi, kita dapat mengidentifikasi tingkat penyimpangan alat ukur sekaligus menjaga agar alat tersebut tetap memenuhi standar spesifikasinya.
Selain untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen mutu, kalibrasi dilakukan untuk menjaga fungsi dan performa alat, memastikan kondisi alat tetap sesuai dengan spesifikasi, mencegah cacat produk, mengurangi risiko berbahaya, meminimalkan kecelakaan kerja, serta mendukung kesehatan dan keselamatan.
Contoh alat laboratorium yang memerlukan kalibrasi secara rutin berdasarkan 9 ruang lingkup kalibrasi:
- Panjang : Micrometer, Vernier Caliper, Dial Indicator/Gauge, Steel Ruler, dan Measuring Tape.
- Berat : Timbangan, batu timbangan, deadweight tester.
- Gaya : Tensile and Compression Testing Machine.
- Waktu : Stopwatch, Timer Control.
- Optik : pH Meter dan UV-Visible & Visible Spectrophotometer.
- Suhu : Oven, Water Bath, Glass Thermometer, Digital Thermometer, Thermohygrometer, Thermometer Surface, dan Furnace.
- Volumetrik : Buret, Volume Pipette, Measuring Pipette, Volumetric Flask, dan Measuring Cylinder.
- Frekuensi : Tachometer dan Centrifuge.
Ciri – ciri alat laboratorium yang perlu untuk di kalibrasi
Setiap alat labolatorium pada dasarnya memiliki fungsi yang berbeda – beda, namun setiap alat akan mengalami penurunan performa seiring dengan berjalannya waktu. Maka dari itu, untuk menjaga fungsi serta performa dari setiap alat, kalibrasi penting untuk dilakukan. Sebelum melakukan proses kalibrasi, pahami ciri-ciri alat laboratorium yang perlu untuk dikalibrasi:
- Hasil Pengukuran yang Tidak Stabil
Ketika alat menunjukkan hasil pengukuran yang berubah-ubah atau tidak konsisten, hal ini menjadi indikasi bahwa alat tersebut mungkin membutuhkan kalibrasi. - Kerusakan Fisik pada Alat
Adanya kerusakan pada komponen fisik alat, seperti retakan, aus, atau deformasi, dapat memengaruhi kinerja alat dan akurasi pengukuran. - Perubahan Lingkungan yang Ekstrem
Lingkungan kerja yang mengalami perubahan suhu, tekanan, atau kelembapan secara drastis dapat memengaruhi kemampuan alat untuk memberikan hasil pengukuran yang akurat. - Penggunaan dalam Jangka Waktu Lama
Alat yang telah digunakan secara intensif atau dalam waktu yang lama cenderung mengalami penurunan performa dan membutuhkan kalibrasi untuk memastikan tetap sesuai dengan spesifikasinya.
Dengan memahami ciri-ciri tersebut, Anda dapat memastikan bahwa alat laboratorium selalu dalam kondisi optimal untuk menghasilkan data yang akurat dan terpercaya.
Bagaimana cara melakukan kalibrasi yang benar?
- Jadwalkan Kalibrasi Secara Rutin
Setiap alat memiliki frekuensi kalibrasi sesuai pada jenis alat dan intensitas penggunaannya. Maka dari itu,penting untul melakukan pemeriksaaan alat sesuai rekomendasi pabrikan. - Gunakan Penyedia Layanan yang Terpercaya
Pilih penyedia kalibrasi yang memiliki akreditasi dan mengikuti standar internasional. - Catat dan Dokumentasikan
Simpan catatan kalibrasi untuk keperluan audit dan pemantauan internal.
Layanan Kalibrasi Terpercaya
Jika anda membutuhkan jasa kalibrasi yang akurat dan terpercaya, Intralab Ekatama hadir menawarkan layanan kalibrasi yang sudah terakreditasi KAN-BSN dan tersertifikasi ISO 17025 . Anda bisa mempercayakan proses kalibrasi alat labolatorium dengan tim kalibrasi intralab ekatama.
💬 Hubungi kami untuk informasi lebih lanjut dan penjadwalan kalibrasi.
📧 Email: [email protected]